Home » » Teknologi Deteksi Tsunami

Teknologi Deteksi Tsunami


Alat Deteksi Tsunami Dikirim ke Padang

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Selasa (6/10) ini mengirim alat pendeteksi dini tsunami ke Kota Padang, Sumatera Barat. Pengiriman dilakukan karena dikhawatirkan masih akan terjadi gempa susulan yang berpotensi terjadinya tsunami di kawasan tersebut.

Kepala Program Buoy Tsunami Indonesia, Ridwan Djamaluddin, buoy tsunami merupakan alat canggih untuk mendeteksi gempa dan tsunami yang diproduksi oleh BPPT. "Rencananya alat ini akan dipasang di perairan sebelah barat laut Mentawai pada kedalaman 4000 hingga 6000 meter," ujar Ridwan saat melepas keberangkatan kapal reset Baruna Jaya IV, Selasa (6/10) sore di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Alat buoy ini, kata Ridwan, akan mengirimkan signal ke pusat kajian BPPT ketika terjadi gempa. Melalui signal ini juga dapat diketahui apakah gempa tersebut akan berpotensi terjadinya tsunami atau tidak. "Semuanya akan terekam dan terkirim, sehingga dapat diketahui dalam hitungan menit. Hal ini tentu dapat meminimalisir terjadinya korban,” imbuhnya. Pasalnya, saat terjadi gempa, alat tersebut mendeksi lebih awal sehingga evakuasi bisa dilakukan sebelum tsunami terjadi.

Sejauh ini pihaknya mengaku sudah memasang enam alat buoy tsunami di sejumlah titik. Yakni di perairan selatan Selat Sunda, perairan utara perairan Pulau Komodo, perairan Halmahera, perairan pulau Seram, perairan laut Aru dan di perairan laut Banda. “Sekarang kami memasang di perairan Mentawai atau laut Samudera Hindia. sehingga total buoy tsunami yang sudah terpasang ada tujuh unit," tukasnya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Utama BPPT, Jumain Appea. Menurutnya, saat ini masih ada empat alat buoy tsunami yang sedang dipersiapkan untuk dipasang di perairan utara Papua, perairan utara Sulawesi, perairan laut Maluku, dan perairan Bali. Rencananya ke-4 alat ini akan dipasang pada akhir 2010 nanti.

Dijelaskan Jumain, sistem kerja alat ini akan terus dipantau 24 jam. Ketika ada signal potensi bakal terjadi tsunami, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas Badan Meteologi dan Geofisika (BMG).

“Kami hanya menjalankan tugas teknis selanjutnya berkordinasi dengan BMG dan mereka yang mengkomunikasikan pada instansi terkait serta masyarakat, melalui Walikota setempat,” jelasnya lagi. 

Selain mengirim alat buoy tsunami, pihaknya juga mengirim pasokan bantuan pangan, tenda, genset, dan obat-obatan. “Semua bantuan dikumpulkan dari BPPT, Menkokesra, Ristek, dan Menteri Energi & Sumberdaya Mineral,” lanjutnya.

“Sebelumnya kapal akan bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur untuk pendistribusian pasokan bantuan pangan. Dan selanjutnya kapal akan melakukan penelitian untuk pemasangan alat di perairan Mentawai,” ungkap Jumain.

0 komentar :

Posting Komentar

learningbaydoing. Diberdayakan oleh Blogger.